Senin, 11 November 2013

Pengertian BIOS

A.                    Pengertian BIOS

              
            BIOS adalah tingkatan terendah dari perangkat lunak yang mengkonfigurasi atau memanipulasi perangkat keras. BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
  1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
  2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
  3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
  4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
B.       Dalam BIOS, ada beberapa komponen dasar :
       Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
       Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter,perangkat inputprosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
       Program boot straper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21 Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para desainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI (Extensible Firmware Interface) yang diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini akan direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.
Basic Input Output System atau sering disebut BIOS merupakan firmware. BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software atau dengan kata lain disebut dengan istilah jumper less Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard).
C.     Jenis BIOS berdasarkan pabrikan pembuat BIOS:
            Award Software
            Award BIOS
 Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT.
Award Modular BIOS
Award Medallion BIOS
Phoenix Technologies
Phoenix BIOS
Phoenix-Award BIOS
American Megatrends Incorporated (AMI)
AMI BIOS
AMI WinBIOS
Acer Labs
Microid Research
LSI Logic
Winbond
D.  Cara Masuk BIOS Berdasarkan Pabrikan Pembuat BIOS

Masuk ke dalam BIOS tergantung pada tipe BIOS yang di gunakan oleh minboard, contohnya :
·        AMI BIOS                                     : Del
·        AWARD BIOS                              : Del atau Ctrl+Alt+Esc
     ·        Compaq                                          : F10
·        IBM Aptivas dan think pads          : F1
·        Microid Research (MR BIOS)      : Esc
·        BIOS phoenix                                : F2
·        Komputer Riba Thosiba                : Esc+F1

E. Komponen Yang Dapat Diset Melalui BIOS
a.      Hard Disk dan CD-ROM
Untuk komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif tidaknya serbuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk baiks scara manual maupun otomastis. Terletak dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.

Selanjutnya untuk mengatur  hard disk atau CD ROM, masuk ke sub
menu letak hard disk atau  CD ROM terpasang. Kita asumsikan
bahawa hard disk terlatak pada primary master.

Dalam menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dana None. Untuk lebih amanya pilih Auto karena system akan medeteksi secara otomatis device yang terpasang, sedangkan None digunakn untuk men-disable hard disk atau tidak ada device yang terpasang.

b.  Floppy Disk
Untuk mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hardik dan CD_ROM. Terletak dalam menu MAIN  dan pada umumnya bernama legacy diskette A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB,  3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none. Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None
c.  RAM
RAM hanya dapat diatur bagian  clock latency-nya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat diset manual. Untuk mestting masuk ke menu advanced à Chip Configuration.

Pada gambar di atas untuk menentukan seting secara manual atau otomatis terletak dalam sub menu “SDRAM Cofiguration” Untuk “By SPD” akan dilakukan seting secara automatis oleh sistem sedangkan untuk seting secara manual pilih “User Define”. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari RAM, sesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunalan pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.

d.       Prosesor
Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk seting dengan BIOS tidak semua prosesor bias 42 diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS.Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuiakn dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.
e.       LAN Onboard dan Sound onboard
Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan dengan memelih “enabled” pada masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan cukup dengan memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis mengaktifkan komponen tersebut.

Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced à Chip Configuration. Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound Onboard denagn menu MCP Audio Controller, pilih enabled atau Auto untuk mengatifkan komponen tersebut. Perlu diingat apbila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.

f.       VGA Onboard
Untuk mengatur komponen VGA onboard yang perlu diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration. Pilih bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang

Satu hal lagi dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advancedà PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunkan dalah Onboard maka set dengan Onboard VGA.

g.      Aktivasi komponen melalui sistem operasi
Untuk mengaktifkan komponen-komponen dalam sistem operasi harus dipersiapkan terlebih dahulu driver dari masing-masing komponen. Secara Umum untuk instalasi driver dari setiap komponen adalah sama. Berikut aktifasi komponen dalam sistem opeprasi:
F.  Beep Pada BIOS
Beep code itu diberikan oleh komputer untuk short diagnostic pada waktu power-up, ini disebut POST, dari POST inilah kita bisa tahu kerusakan atau kekurangan apa yang terjadi. Macam - macam tiap BIOS berbeda tergantung jenis tipe BIOSnya.
Macam beep pada AMI BIOS :
1 beep pendek                    : DRAM gagal merefres
2 beep pendek                    : Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM
3 beep pendek                    : BIOS gagal mengakses memori 64kb pertama
4 beep pendek                    : Timer pada sistem gagal
5 beep pendek                    : Prosessor tidak dapat berjalan
6 beep pendek                    : Controller pada keyboard tidak berjalan
7 beep pendek                    : AGP error
8 beep pendek                    : Memori VGA gagal
9 beep pendek                    : ROM BIOS bermasalah
10 beep pendek                  : CMOS shutdouwn read / write error
11 beep pendek                  : Chace memorii error
1 beep panjang dan 3 beep pendek      : Conventional/Extended memori rusak
1 beep panjang 8 beep pendek              : Tes tampilan gambar gagal

Macam beep pada AWARD BIOS
1 Beep panjang terus menerus : RAM rusak, atau tidak terpasang dengan benar

1 Beep panjang, 1 pendek : Ada masalah dengan RAM atau Motherboard

1 Beep panjang, 2 pendek : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar

1 Beep panjang, 3 pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang dengan benar

1 Beep panjang, 9 pendek : Ada masalah dengan Bios/Bios rusak

Beep pendek Tak terputus : Ada masalah dengan penerimaan 

Macam beep pada PHOENIX BIOS
Beep 1x - 1x - 4x : BIOS mengalami kerusakan.

Beep 1x - 2x - 1x :Motherboard rusak.

Beep 1x - 3x - 1x : Ram rusak atau tidak terpasang dengan benar.

Beep 3x - 1x - 1x :Motherboard rusak

Beep 3x - 3x - 4x : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar.

Kesimpulan :
Untuk mengatur komponen secara software dilakukan dengan BIOS. Komponen yang dapat diatur adalah komponen yang pokok dalam PC dan integrated komponen dalam system.
Untuk komponen yang telah terintegrasi dalam sistem untuk mngaktifkan dengan memih Enabled dan untuk menonaktifkan dengan mendisabled.


0 komentar:

Posting Komentar