A.
Pengertian BIOS
BIOS adalah tingkatan terendah dari
perangkat lunak yang mengkonfigurasi atau memanipulasi perangkat keras. BIOS
adalah singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem
komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor
Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan
hal-hal berikut:
- Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)
- Memuat dan menjalankan sistem operasi
- Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
- Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.
B. Dalam BIOS, ada beberapa komponen dasar :
• Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk
mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya
listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan
detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila
dilakukan secara langsung.
• Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter,perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya
untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam
hal ini adalah keluarga DOS).
• Program boot straper utama yang memungkinkan
komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.
BIOS telah
lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21
Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat,
maka para desainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik
dari BIOS yaitu EFI (Extensible Firmware Interface) yang
diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini akan
direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.
Basic Input Output System atau
sering disebut BIOS merupakan firmware. BIOS
digunakan untuk mengatur komponen PC secara software atau dengan kata lain
disebut dengan istilah jumper less Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS
hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen
yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard).
C. Jenis BIOS berdasarkan pabrikan pembuat BIOS:
Award Software
Award BIOS
Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok
yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT.
Award Modular
BIOS
Award Medallion
BIOS
Phoenix
Technologies
Phoenix BIOS
Phoenix-Award
BIOS
American
Megatrends Incorporated (AMI)
AMI BIOS
AMI WinBIOS
Acer Labs
Microid Research
LSI Logic
Winbond
D. Cara Masuk BIOS Berdasarkan Pabrikan Pembuat BIOS
Masuk ke dalam BIOS tergantung pada tipe BIOS yang di gunakan oleh
minboard, contohnya :
· AMI
BIOS
: Del
· AWARD BIOS
: Del atau Ctrl+Alt+Esc
· Compaq
:
F10
· IBM Aptivas dan think
pads : F1
· Microid Research (MR BIOS) : Esc
· BIOS
phoenix
: F2
· Komputer Riba Thosiba : Esc+F1
E. Komponen Yang Dapat Diset Melalui BIOS
a. Hard Disk dan CD-ROM
Untuk
komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif tidaknya serbuah hard disk,
dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk baiks scara manual
maupun otomastis. Terletak dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu
letak dari drive terpasang.
Selanjutnya
untuk mengatur hard disk atau CD ROM,
masuk ke sub
menu letak hard disk atau CD ROM terpasang. Kita asumsikan
bahawa hard disk terlatak pada primary master.
menu letak hard disk atau CD ROM terpasang. Kita asumsikan
bahawa hard disk terlatak pada primary master.
Dalam menu
di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary
master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut
terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO,
Other ATAPI device, dana None. Untuk lebih amanya pilih Auto karena system akan
medeteksi secara otomatis device yang terpasang, sedangkan None digunakn untuk
men-disable hard disk atau tidak ada device yang terpasang.
b. Floppy Disk
Untuk
mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hardik dan CD_ROM.
Terletak dalam menu MAIN dan pada
umumnya bernama legacy diskette A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis
type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none.
Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan
floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat
digunakan pilihan None
c. RAM
RAM hanya dapat diatur bagian clock
latency-nya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang
dapat di set secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking
yang dapat diset manual. Untuk mestting masuk ke menu advanced à Chip
Configuration.
Pada
gambar di atas untuk menentukan seting secara manual atau otomatis terletak
dalam sub menu “SDRAM Cofiguration” Untuk “By SPD” akan dilakukan seting secara
automatis oleh sistem sedangkan untuk seting secara manual pilih “User Define”.
Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari RAM, sesuaikan dengan
kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunalan pilihan secara
otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai
default RAM yang terpasang.
d. Prosesor
Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan
kemampuannya. Untuk seting dengan BIOS tidak semua prosesor bias 42 diatur,
hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS.Untuk mengatur
variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan
terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI
Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory
frequency ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual.
Tetapi perlu diingat sesuiakn dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan
berakibat fatal.
e. LAN Onboard dan Sound onboard
Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS.
Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan dengan memelih “enabled”
pada masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan cukup dengan memilih
“disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi secara
otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis mengaktifkan
komponen tersebut.
Untuk
masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced à Chip Configuration.
Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound
Onboard denagn menu MCP Audio Controller, pilih enabled atau Auto untuk
mengatifkan komponen tersebut. Perlu diingat apbila ingin memasang komponen
baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang
onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih
dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.
f. VGA Onboard
Untuk mengatur komponen VGA onboard yang perlu diperhatikan adalah mengatur
besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan oleh
VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared memori
tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang. Untuk mangatur
besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration. Pilih bagian
“VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung
dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang
Satu hal
lagi dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak
dalam menu Advancedà PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi
dari VGA yang terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA
Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunkan dalah Onboard maka
set dengan Onboard VGA.
g. Aktivasi komponen melalui sistem operasi
Untuk mengaktifkan komponen-komponen dalam sistem operasi harus dipersiapkan
terlebih dahulu driver dari masing-masing komponen. Secara Umum untuk instalasi
driver dari setiap komponen adalah sama. Berikut aktifasi komponen dalam sistem
opeprasi:
F. Beep Pada BIOS
Beep code itu diberikan oleh komputer untuk short
diagnostic pada waktu power-up, ini disebut POST, dari POST inilah kita bisa
tahu kerusakan atau kekurangan apa yang terjadi. Macam - macam tiap BIOS berbeda tergantung jenis tipe BIOSnya.
Macam beep pada AMI BIOS :
1 beep
pendek
: DRAM gagal merefres
2 beep
pendek
: Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM
3 beep
pendek
: BIOS gagal mengakses memori 64kb pertama
4 beep
pendek
: Timer pada sistem gagal
5 beep
pendek
: Prosessor tidak dapat berjalan
6 beep
pendek
: Controller pada keyboard tidak berjalan
7 beep
pendek
: AGP error
8 beep
pendek
: Memori VGA gagal
9 beep
pendek
: ROM BIOS bermasalah
10 beep
pendek
: CMOS shutdouwn read / write error
11 beep
pendek
: Chace memorii error
1 beep panjang dan 3 beep pendek :
Conventional/Extended memori rusak
1 beep panjang 8 beep
pendek
: Tes tampilan gambar gagal
Macam beep pada AWARD BIOS
1 Beep panjang terus menerus : RAM rusak, atau tidak terpasang dengan benar
1 Beep panjang, 1 pendek : Ada masalah dengan RAM atau Motherboard
1 Beep panjang, 2 pendek : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan
benar
1 Beep panjang, 3 pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang dengan benar
1 Beep panjang, 9 pendek : Ada masalah dengan Bios/Bios rusak
Beep pendek Tak terputus : Ada masalah dengan penerimaan
Macam beep pada PHOENIX
BIOS
Beep 1x - 1x - 4x : BIOS mengalami kerusakan.
Beep 1x - 2x - 1x :Motherboard rusak.
Beep 1x - 3x - 1x : Ram rusak atau tidak terpasang dengan benar.
Beep 3x - 1x - 1x :Motherboard rusak
Beep 3x - 3x - 4x : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar.
Kesimpulan :
Untuk mengatur komponen secara software dilakukan
dengan BIOS. Komponen yang dapat diatur adalah komponen yang pokok dalam PC dan
integrated komponen dalam system.
Untuk komponen yang telah terintegrasi dalam sistem
untuk mngaktifkan dengan memih Enabled dan untuk menonaktifkan dengan
mendisabled.
0 komentar:
Posting Komentar